Jakarta, 2005
hari ini aku kembali duduk di tengah sini melihat berkeliling dengan mata liarku yang haus pandangan.
pagi ini yang kulihat adalah ketegangan yang hening. bahkan suara gesek kaki dan dehem pun tak berani keluar. sungkan tunjukan ke eksis annya.
sekarang. semua punggung yang semula tegak menghembus napas lega. kembali menunjukkan diri.
jangankan gesek kaki, tawa canda dan keakraban berdesakkan ingin keluar menunjukkan rasa.
berebut tempat disekelilngku yang tampak hidup, tapi tidak benar- benar hidup.
kali ini aku ikut ambil bagian. ramaikan suasana dengan menerbangkan berbagai rasa ke atas sana untuk ikut berdesakkan mendapatai tempatnya sendiri.
aku masih mengamati sekelilingku.
siang mulai menjelang. punggung disekelilingku mulai usaha tegakkan diri.
serangan kantuk maha dasyat menerpa. setiap kepala terkulai lemas coba tak hiraukan cuap- cuap di depan sana, lebih pilih kluntang-klantung kepala sambil coba kerahkan konsentrasi tapi akhirnya tetap gagal jua. [rei]
Friday, December 19, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment