Monday, October 19, 2009

untitled (43)

saya ingin menangis kencang- kencang supaya rasa pongah ini hilang melayang terbang.
saya ingin menjerit- jerit kuat- kuat supaya rasa kebas ini menguap bagai disulap.
bagia dikukung kerangkeng,
diri berang tak dilarang tak mampu serang.
saya benci jadi diri ini,
hingga ingin rasanya menghilang,
ikut terbang,
setiup angin puting beliung.

untitled (42)

pedih. perih. sesak. miris.
berlalu.
pergi.
tapi tak akan hilang.

kamu.
pergi.
juga tak akan hilang.

aku.
tak pergi.
tapi seolah menghilang.

dia.
tak nyata.
tapi ada, juga tak hilang.

dia.
nyata.
tapi tak ada juga, seolah menghilang juga.

kasih. rasa. sayang. cinta.
pernah ada.
telah berlalu.
tapi tak mau pergi.
tak mau hilang.
tak mau jadi bagian fiktif.

kita.
tak pernah ada.
tak pernah berlalu.
tak pernah nyata.
tapi tak pernah hilang, meski entah nyata entah mimpi.

mimpi.
ntah ada, ntah tidak.
ntah nyata, ntah tidak.
ntah pergi, ntah tidak.
ntah berlalu, ntah tidak.
ntah terlupakan, ntah tidak.

kisah.
ada.
nyata dan tidak nyata,
berlalu dan tidak berlalu.
terjadi dan tidak terjadi.
tidak terlupakan.

kenyataan.
tidak pergi.
tidak berlalu.
tidak hilang.
tidak ada.
tidak terjadi.
tidak nyata.

untitled (41)

Mungkin saya adalah pembohong terburuk dari semua yang ada.
Tapi mungkin juga justru pembohong yang paling hebat.
saya sudah tak lagi tau, tidak lagi paham, tidak lagi bisa bedakan.
semua kalimat meracau- racau menyatu antara nyata dan fiktif,
antara riil dan imajinasi.
Terlontar membuncah kepermukaan,
ditelan bulat- bulat oleh manusia lain yang bertingkah yakin yang ditelannya nyata meski mungkin semua justru hanya dusta.
Dan bagian ter-edan-nya sudah bukan saya melontar dusta,
tapi saat saya tak lagi sadar saya menyuara imaji penuh bohong nan fiktif.
saat saya tak lagi mampu rasakan setitik ngilu di ulu hati terlanda badai perasaan bersalah waktu mulu berujar yang tak lagi nyata.
ahh...
sudah bukan aku diri ini.
saya telah menghilang seiring hilangnya segala rasa dihati,
saya jadi berbeda sejurus denga perginya semua kenang yang ada.
saya bukan lagi saya.
saya telah menghilang diantara kebohongan,
ditelan imaji,
tenggelam dalam fiktif,
terdampar dusta.
maaf, saya tak lagi tau mana yang nyata yang keluar terlontar dari mulut ini,
saya tak lagi mampu bedakan mana rasa yang sebenar- benarnya atau yang hanya saya buat- buat dihadapan kamu.
saya bahkan tak lagi tau apakah kamu nyata atau hanya bagian dari imaji saya...
 
Header Image by Reigina Tjahaya