Friday, July 31, 2009

untitled (38)

i ain't said that i stopped loving you.
i just starting to face the reality of us not being able to be together anymore..
so,
would you mind to minimize the circumstances that had a chance to make me want you anymore?

untitled (37)

sudah bukan lagi perihal aku masih ada sisa hati
sudah lagi bukan masalah aku ingin bersama
tapi perkara kerela-an.
rela sudah hati tak bisa bersama.
rela sudah diri kalau memang tak mungkin berjajar bersebelahan.
melupa terdengar mustahil.
jadi coba merela saja...

Tuesday, July 28, 2009

untitled (36)

maybe it's better for you not to come around me anymore.
maybe it's better for you to disappear...
maybe it's better for you to go cruel to me...
because how it possible i can handling my self if you still around me?
how it be possible for me to handle my self if you still here treat me like there's nothing happen?
how could it be possible for me to let you go if you still act like it was yesterday, like it was one of our happy day?
and how it is possible for me to stop this stupidity called waiting if you still wandering around like you do want to be waited?

Monday, July 27, 2009

untitled (35)

seolah kecanduan.
disuntik berjuta kalipun, candu nya tak akan hilang.
malah semakin candu.
sejak mula sudah paham.
tapi pura- pura tak paham. ntah nekat, ntah bodoh.
bukannya bernyaman- nyaman,
bertenang- tenang,
malah nagih huru- hara, bikin luka lama koak semakin lebar.
diiring lelagu perih, mata memerih, memerah. merah. perih.
jatuh. terjatuh.
tersungkur. menyungkur.
tak sanggup keluar air mata, mata hanya meradang.
berlagak tegak, padahal sudah mau tumbang sekali tiup.
berujar terakhir padahal hati bicara lain.

Monday, July 6, 2009

untitled (34)

entah berapa ratus hari yang lalu,
dia menggenggam jemariku di dalam saku jaket hoody nya, menatapku dengan sepasang mata yang beberapa waktu terakhir sudah jarang menatapku, dan bernyanyi pelan mengikuti lagu yang mengalun,

"maybe i didn't treat you, quite as good as i should have...
maybe i didn't love you, quite as often as i could have...
little things that i should have said and done, i just never took the time...
you're always on my mind... you're always on my mind...
maybe i didn't hold you, all those lonely- lonely time...
and i guess i never told you, i'm so happy that you're mine...
if i made you feel second best, girl, i'm sorry i was blind...
you're always on my mind... you're always on my mind..."

bernyanyi seolah dia memang mengatakan semua itu padaku, bernyanyi seolah dia memang bernyanyi untukku.
tanpa peduli ada siapa- siapa disekitarmu, kamu tetap genggam tangan aku didalam sakujaketmu, dan tetap bernyanyi sambil tatap aku.
kamu lalu berkata, "aku bakal bikin kamu seneng...".
dan aku percaya. ya, aku percaya.

entah berapa ratus hari yang lalu aku percaya.
tapi hari ini, entah berapa ratus hari setelah hari itu,
aku tak lagi mampu percaya.

Friday, July 3, 2009

untitled (33)

serpong, tiga puluh tiga hari yang lalu...

--

aku bilang "jangan kelamaan ngga mau punya pacarnya. apa ngga kasian sama aku yang nungguin kamu?"
kamu bilang "aku kasian kamu kalo kamu sama aku.."
alasan paling basi sedunia buat bilang kamu ngga mau aku lagi.

aku bilang "apa ngga lebih kasian sama aku sekarang?"
kamu bilang "aku kasian sama kamu sekarang, dan nanti. jadi aku ngga bisa jadian sama kamu..."
sumpah! kamu nih ngga pinter banget deh cari alasan yang lebih baik buat bilang kamu ngga lagi mau aku.

kamu bilang "kita udah far beyond relationship. kamu udah lebih dari pacar..."
aku ngga mengerti.

aku tanya "jadi kamu mau apa?"
kamu jawab "ga tau..."
kamu selalu ngga tau apa- apa. kalau kamu aja ngga pernah tau apa- apa, lalu bagaimana aku bisa tau?

aku tanya "jadi kamu mau kita begini terus?sampai kapan?sampai bosan?sampai kamu dapet cewe lain?sampai aku dapet cowo lain?"
kamu jawab ngga untuk semua pertanyaan.

lalu aku tanya lagi "jadi kamu mau udahan semua nya?"
kamu lagi- lagi jawab ngga.

aku masih saja bertanya "jadi aku harus gimana? setidaknya bilang sampe kapan aku harus tunggu kamu?"
dan kamu pun menjawab "jangan tunggu aku lagi..."
akupun semakin bingung apa mau kamu.

kamu bilang "sayang banget sama kamu jadi ngga bisa jadian sama kamu karena semua nya bakal berubah.."
lalu kamu bilang lagi, "ngga mau km hurt. karena itu. ga mau kamu sakit lagi aja..."
dan aku bilang "aku ngga perduli ntar nya gimana. even if being with you is hurt me even more... aku ngga peduli..."
lalu aku bilang lagi, "kalo aku ngga mau sakit udah dari dulu aku ngga sama kamu. udah dari dulu aku pilih sayang sama orang lain..."

dan kamu pun bilang "AKU GA PEDULI KAMU GA PEDULI"
tapi aku juga ngga peduli kalo kamu ngga peduli aku ngga peduli.

ntah kamu marah,
ntah kamu hanya ingin aku pergi,
atau kamu memang sunguh- sungguh.
kamu bilang "aku males sama kamu.."
aku yang dari awal sudah menangis tambah menangis membaca kalimat itu.
tapi dasar si otak dungu, masih saja bertanya "kamu masih mau aku atau ngga?"
dan kamu menjawab "ga."
aku cuma bisa senyum, dan bilang "have a nice life" ke kamu. lalu menambahkan "bye" di akhir sms.
kamu bilang "ga mau pacaran. cuma jadi temen aja.."
aku pun menjawab "mending ngga usah sama sekali. jadi temen cuma bikin aku mau kamu. jadi mending ngga usah. lagi pula, teman model apa yang kissing each other? cuddling each other? yang pasti bukan aku dan teman- temanku. mungkin itu kamu dan teman- teman kamu..."

dan kisah kita pun berakhir di sini nampaknya...

--
hari ini?
di postingan tak berjudul ke tiga puluh tiga,
hari ke tiga puluh tiga setelah semua drama ini terjadi,
aku menobatkan kisah ini sebagai sebuah drama saja, bukan lagi realita.
 
Header Image by Reigina Tjahaya