Tuesday, May 5, 2009

untitled (20)

Jakarta, 2008

Di luar hujan.
Rintiknya kembali cambuki lantai bumi. cipratannya jilati setiap permukaan yang ada.

Di luar bising.
Banyak gemuruh bersaut. bunyi riuh rendah layaknya sebuah pesta. atau sebuah raungan pedih?

Di sini sepi.
Seakan begitu jauh dan terasing dari sunia luar meski hanya dibatasi selembar kaca yang kini telah basah.

Kilat saling sambar.
Seolah saling bercengkrama. ledek manusia yang ketakutan akan cantik gemuruhnya yang belah langit.

bagiku,
sempurna itu hujan.
ada gemuruh ramai, 
ksedihan kelam,
kesejukkan,
serta dingin yang buat seluruh persendian ngilu.

ya.
hujan itu sempurna.
peristirahatan jiwa lelah tertimpa sinar mentari.
pembasuhan peluh kotor.
menyamarkan tetes air mata. [rei]

0 comments:

 
Header Image by Reigina Tjahaya