Tuesday, May 5, 2009

untitled (18)

Jakarta, 2007

gelap rasanya semakin akrab denganku seolah aku memang sang jahat.
kelilingku makin pekat tak bisa buatku lepas dengan mudah.
aku bosan.
aku nyaris gila.
semua makin edan.
tempatku tidur serasa sarang naga. tak hentinya semburkan api. panas menyala.
tempatku tertawa layaknya kandang lintah. serap habis darahku. perlahan.
tempatku berpijak. tak lain ialah neraka jahanam.
kantuk merongrong. tapi otak enggan istirahat.
berjuta- juta atom perihal berdesak minta dibahas oleh otak yang serasa tak mampu lagi bekerja. lelah cenderung depresi.
mulut mengumpat lancar bak pecut.
hati takut menggeletar.
otak kalut tercarut. berdenyut- denyut menohok.
lama- lama tersungkur juga aku ini di sudut.
meringkuk gemetar.
takut.
dan tak sadar setitik air mata menitik.
dada ini sesak.
koyak tak rasa bahagia.
otak meradang.
menggeletar mau marah tapi tidaklah berhak.
bertanya- tanya dalam hati.
bertanya- tanya entah kepada siapa.
apa tak layak diri ini bahagia? [rei]

0 comments:

 
Header Image by Reigina Tjahaya