agar aku tak perlu lagi dengar apapun dari dia, tentang dia.
Ku butakan mata ku, karena dia,
agar aku tak perlu lagi lihat dia, tentang dia.
Ku matikan semua rasa ku,
karena dia,
agar aku tak perlu lagi merasakan dia, tentang dia.
Tapi tetap, aku belum sejagoan dia.
Tanpa menulikan telinga,
Tanpa membutakan mata,
Tanpa mematikan rasa,
Aku telah hilang dari hati, otak dia.
Aku.
Masih saja sibuk berkutat usaha hilangkan dia dari hati, otak.
Semua karena tak mungkin lagi kembali.
Tapi,
Kalau tak mungkin lagi kembali,
Kenapa pula masih di ingatkan?
0 comments:
Post a Comment